Skip to content

RAMA BATAL JADI RAJA PUTRA. ( Propinsi DKI punya pemimpin baru ).

October 16, 2017

Raja Dasarata mencintai keempat putranya,

Tetapi teristimewa ia mencintai Rama,

Rama yang berkasa bagai Brahma yang lahir sendiri,

Rama adalah Wishnu yang mengejawantah,

Menjelma menjadi manusia untuk memusnahkan Rahwana.

( * Ramayana, Ayodya Kanda oleh; P. Lal ).

Raja Dasarata gembira dan menjawab bahwa; “ Setuju Rama akan diangkat sebagai raja muda pengganti “. Prabu Dasarata memerintahkan para mentrinya untuk menyiapkan segala sesuatu untuk upacara penobatannya. Prabu Dasarata memerintahkan seorang utusan untuk memanggil Rama atas rencana tsb. Setelah bertemu, Rama bergegas pergi ke istana dan bersujud didepan ayahnya.

Prabu Dasarata berkata; “ Rama, aku makin tua, telah memerintah cukup lama dan telah melakukan yadnya termasuk persembahan. Aku telah banyak memberikan sumbangan kepada rakyat. Aku sangat bersyukur bahwa untuk itu semua dewata telah menganugrahiku putra seperti engkau. Engkau adalah penggantiku yang paling tepat. Engkau tanpa tandingan, aku telah memutuskan untuk menjadikanmu Raja muda, besok “.

Rama berpaling pada Laksmana yang berdiri disampingnya dengan kedua tangan tertangkup sembah dan berkata. “ Laksmana, bantulah aku memerintah Negara ini. Engkau bagaikan diriku yang kedua, kebahagian milikku juga menjadi milikmu, jika engkau ada di sampingku “.

Tersebutlah Ratu Kaikeyi yang mempunyai seorang dayang bernama Mantara, sudah mengabdi sejak sang ratu masih kanak-kanak. Mantara saat itu sedang berada di balkon istana mendengar keramaian berita itu. Mantara menemui dayang istana menanyakan hal keributan itu. Para dayang istana bersuka cita menjawab; “ Apakah tidak mendengar, besok adalah penobatan Rama menjadi raja muda “.

Dengan hati gusar, dayang bongkok itu bergegas menemui majikannya Ratu Kaikeyi. Hatinya penuh rasa dengki dan iri, ingin membatalkan rencana tsb. Kata-kata kasar keluar dari mulut Mantara kepada Ratu Kaikeyi mengingatkannya. Dengan suara lembut Ratu Kaikeyi membuat Mantara sadar, bahwa ia tidak boleh berbicara kasar. Mantara berkata; “ Prabu Dasarata mengangkat Rama sebagai Raja muda, berarti Prabu telah menghinamu. Engkau harus bertindak, selamatkan anakmu, selamatkan dirimu, selamatkan aku “.

Dengan berdiri tegak Ratu Kaikeyi berkata; “ Ini sungguh berita bagus, Mantara, apa lagi yang lebih bagus dari berita ini ?, aku setuju !”. Mantara dengan sangat murka berkata; “ Apanya yang bagus ?, engkau bahagia ?, engkau gila !, engkau seharusnya berduka ! “. Mantara melanjutkan; “ Putramu Barata akan menjadi budak Rama, dan resmilah Kausalya menjadi Ratu Pertama. Dan engkau tidak lebih dari dayang-dayang bagi Kausalya “. Sebenarnya Ratu Kaikeyi tidak suka akan kepahitan tuduhan Mantara, tetapi malah menyebutkan kelebihan Rama.

Lama-kelamaan Ratu Kaikeyi terbakar juga atas hasutan Mantara, dengan wajah merah padam berkata; “ Aku harus mengusir Rama hari ini juga. Aku harus membuat Barata dijadikan Raja muda, adakah cara untuk mengusir Rama ? “. Mantara yang memang bertekad untuk menghancurkan Rama berkata dengan niat jahat; “ Coba ingat kembali !, Waktu Prabu Dasarata luka parah, tubuhnya nyaris hancur oleh banyaknya senjata musuh yang melukainya. Engkaulah yang menyelamatkan dan menyembuhkan jiwanya. Prabu Dasarata berterima kasih padamu dan boleh mengajukan 2 ( dua ) permintaan, ajukanlah sekarang ! “.

Permintaan yang diajukan oleh Mantara agar disampaikan adalah; 1. Mintalah Barata agar diangkat menjadi Raja muda. 2. Mintalah agar Rama diusir selama 14 tahun, mengapa ? karena masa itu cukup bagi Barata untuk membuat rakyat Ayodya mencintainya. Sehingga kedudukan Barata semakin kuat, cepatlah bertindak ! “.

Jika diamati pertarungan PILKADA DKI selama ini dan akhirnya dimenangkan oleh Anies-Sandy yang di nobatkan hari ini sedikit mirip dengan ceritra diatas. Kita semua tahu kisah Ramayana sehubungan dengan pengangkatan tsb, dan bagaimana kelanjutannya apakah mengikuti alur itu ?. Kita tunggu berjalannya waktu berikutnya !.

No comments yet

Leave a comment