Skip to content

AKU BENCI BAHASA INGGRIS ( Sebuah Kisah Pembelajaran ).

June 6, 2019

Suatu hari seorang ‘ Kakek ‘ berceritra kepada cucunya, ‘ Zaman dahulu di kampung seorang anak begitu membenci sekali pelajaran Bahasa Inggris …’. Cucunya bertanya; “ Kenapa Kek “. Kakek meneruskan ceritranya, kejadian ini terjadi di Negeri China; “ Seorang anak benar-benar membenci Bahasa Inggris lalu mendatangi seorang Bijaksana. Secara bergurau orang Bijaksana itu mengatakan untuk bisa mahir Bahasa Inggris harus membawa 3 lembar bulu Singa sebagai syaratnya. Anak itu percaya saja lalu pergi ke hutan sesuai petunjuk orang Bijaksana itu.

Setelah ketemu Singa tidur, merasa ketakutan lalu melemparkan sebongkah Daging dan lari menjauh. Singa dengan lahapnya menyantap daging itu karena kelaparannya. Hari berikutnya dengan cara yang sama, tetapi larinya lebih mendekat lagi. Dilakukan berulang-ulang, akhirnya Singa itu menjadi jinak dan mampu mencabut 3 lembar bulunya.

Bermodalkan 3 lembar bulu Singa liar, merasa yakin akan segera pintar Bahasa Inggris secara tiba-tiba. Apa lacur, orang Bijaksana itu berkata dengan entengnya; Begitulah setiap pelajaran apapun Mata Pelajaran harus dipelajari dengan rasa cinta dan gigih. Makin di benci makin jauh dari mengerti isi dan maksudnya. Setelah sadar ‘ dibohongi ‘ orang Bijaksana, anak itu rajin sekuat tenaga belajar Bahasa Inggris setiap ada kesempatan. Akhirnya diapun menjadi Guru Bahasa Inggris di salah satu Kampung di China itu “.

Cucunya melanjutkan bertanya; “ Siapa anak dalam ceritra itu ? “. Kakek dengan malu-malu mengatakan bahwa anak itu adalah ‘ Kakek ‘ sendiri. Lalu Kakek berceritra hasil kesuksesannya belajar Bahasa Inggris sampai pernah bekerja di perusahan Join Venture Indonesia-Amerika sebagai tenaga profesional. Dengan membanggakan diri kepada cucunya, bahwa saat itu hanya ada 2 orang Indonesia sebagai pejabat sedangkan lainnya orang asing.

Disamping itu, Kakek sebagai pengajar salah satu Kampus mensyaratkan Buku Wajib dalam Bahasa Inggris dirangkum dalam Bahasa Indonesia sebagai salah satu syarat kelulusan. Begitulah setiap usaha memerlukan suatu ‘ motivasi ‘ dan dimulai dengan ‘ aksi ‘ yang nyata. Dari sini akan berkembang menjadi inspirasi untuk meraih  suatu kesuksesan.

 

No comments yet

Leave a comment